Minggu, 16 September 2012

Asal Usul Desa Klangenan

Kisah ini berawal ketika Kerajaan Mataram yang dipimpin oleh seorang Raja, Raja tersebut sangat tertarik dan simpati terhadap ajaran agama Islam, ia mengutus kedua putranya yakni Raden Parta Kesumaatmaja dan Raden Kesumaatmaja untuk menuntut ilmu agama Islam di Cirebon.

Senin, 20 Agustus 2012

Konflik Cirebon abad 17

Konflik internal Cirebon abad 17 menurut Dr. Nina Herlina Lubis, lebih mengemuka dibanding konflik eksternal. Nina mencontohkan Pangeran Aria Carbon yang berhasil mengubah konflik internal dan menjadikan beliau sebagai intelektual pada zamannya. Urung jadi sultan namun menghasilkan kitab Purwaka Caruban Nagari, juga seorang ahli hukum pertanahan, hingga diangkat Kompeni menjadi pengawas pemerintahan.
Upaya meredusir konflik seharusnya dilakukan oleh keluarga keraton saat ini. Pertikaian keluarga lantaran berebut jabatan sultan sejak abad ke 16 di kerajaan-kerajaan Islam Indonesia berakibat lumpuhnya kerajaan. Keadaan ini memudahkan VOC memasang jeratnya, dan pada gilirannya menjadi imperium VOC, sebuah kongsi dagang Belanda yang dipersenjatai. Rujukan sepenggal biografi Pangeran Aria Carbon, tak cuma menjadikan kekaguman kita bertambah; tetapi juga memberi hikmah tentang cara smart power meredusir konflik internal. Keluarga keraton yang lantaran berbagai sebab meninggalkan istana, lalu di tempat baru menggulati keilmuan yang maslahat ~antara lain ilmu agama dan kemasyarakatan.
Contoh lain pun dilakukan Pangeran Sutajaya yang menjauh dari istana ke pesisir Losari. Dari sinilah Pangeran Losari membina masyarakat melalui tajug (musholla), dan meniupkan heroisme serta perlawanan kepada VOC. Nama lain ialah Mbah Muqoyim yang mendirikan Ponpes Buntet di Astanajapura paska meninggalkan istana. Bila membedah sejarah cirebon di abad konflik itu, sederet nama besar leluhur Cirebon akan kita dapati.

Uskup Roma Senangi Kultur Cirebon

 
LEMAHWUNGKUK – Kabar kebudayaan dan sejarah Cirebon sampai ke negeri Roma. Uskup Glen Lewandowski osc dari Roma, Italia berkunjung karena senang dengan kultur Cirebon.
Glen adalah pimpinan Ordo Salib Suci Roma. Di sela-sela kunjungannya ke Cigugur, menyempatkan diri mampir ke Keraton Kasepuhan dan Kanoman Cirebon, Minggu (3/6). Glen Lewandowski mengatakan, sangat bangga dapat melihat langsung kultur di Kota Cirebon, yang masih sangat kental dengan budaya keratonnya. “Saya sangat senang bisa berkunjung ke sini, karena kebudayaan Indonesia dan Cirebon terdengar sampai Italia,” ujarnya dengan bahasa Inggris.

Citra Dewi Artis Layar Perak Indonesia era 50-60an asal Cirebon tahun 1932-2008

Artis layar perak Indonesia 50–60 an tidak bisa dilupakan begitu saja, mereka adalah bagian dari sejarah panjang perfilaman nasional. Walaupun pada kenyataannya terlupakan oleh media massa dan masyarakat kita sekarang. Padahal bakat dan kemampuan berperan mereka tidak boleh dipandang sebelah mata, dan tidak hanya bermodalkan paras cantik dan ayu saja. Berikut adalah  aktris perempuan Indonesia yang merajai layar perak di era 50-60 an:

Citra Dewi perempuan ayu kelahiran Cirebon, 26 Januari, merupakan salah satu aktris terbaik yang pernah dimiliki oleh bangsa Indonesia, memiliki bakat yang luar biasa dan dibalut dengan sebuah kecantikan.

Rabu, 25 Juli 2012

20 Kehebatan Manfaat Puasa Ramadhan bagi Kesehatan Manusia

http://wegaclubban.files.wordpress.com/2010/08/sms-ucapan-puasa-ramadhan-1431-h.jpg
  1. Saat berpuasa ternyata terjadi peningkatan HDL and apoprotein alfa1, dan penurunan LDL ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Beberapa the penelitian “chronobiological” menunjukkan saat puasa ramadan berpengaruh terhadap ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glisemia. Berbagai perubahan yang meskipun ringan tersebut tampaknya juga berperanan bagi peningkatan kesehatan manusia.
  2. Keadaan psikologis yang tenang, teduh dan tidak dipenuhi rasa amarah saat puasa ternyata dapat menurunkan adrenalin. Saat marah terjadi peningkatan jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Adrenalin akan memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan pebuluh darah koroner, meningkatkan tekanan darah rterial dan menambah volume darah ke jantung dan jumlah detak jantung. Adrenalin juga menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah. Berbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.

Kamis, 10 Mei 2012

Puteran Sepur Peninggalan Belanda


Dulunya tempat ini dikenal angker oleh masyarakat setempat, karena selain pernah terdapat pohon beringin besar berusia ratusan tahun, konon menurut masyarakat di tempat ini sering terjadi penampakan mahluk gaib.

Itulah puteran sepur (puteran kereta), sebuah fasilitas milik Perumka yang merupakan buatan Belanda tahun 1913 ini, telah lama terbelengkalai tak terurus. Dulunya fasilitas ini berfungsi untuk memutar lokomotif, karena saat itu lokomotif hanya dapat bergerak maju, tidak bisa bergerak mundur. Fasilitas yang terletak di Dipo Lokomotif jalan Pancuran Gang Dipo Cirebon ini berbentuk lingkaran mirip kolam, dengan sebuah jalan kereta di tengahnya yang dapat diputar secara manual (didorong). Di dasar lingkaran tersebut terdapat genangan air yang pada musim hujan selalu dipenuhi oleh katak untuk berkembang biak.

Senin, 16 April 2012

Penemu Benua Amerika Bukan Columbus tapi Laksamana Ceng Ho atau Zheng He?

Laksamana Cheng Ho,Penemu Benua Amerika Yang Pertama...
Sekitar 70 tahun sebelum Columbus menancapkan benderanya di daratan
Amerika, Laksamana Zheng He sudah lebih dulu datang ke sana. Para
peserta seminar yang diselenggarakan oleh Royal Geographical Society di
London beberapa waktu lalu dibuat terperangah. Adalah seorang ahli
kapal selam dan sejarawan bernama Gavin Menzies dengan paparannya dan
lantas mendapat perhatian besar.

Lukisan Kaca Cirebon

angon


Rabu, 11 April 2012

Museum Benda Kuno Keraton Kasepuhan

Museum Benda Kuno Keraton Kasepuhan berada di sebuah ruangan berbentuk menyerupai huruf E, yang bangunannya berada di sayap kanan kompleks Keraton Kasepuhan, Cirebon. Sayang sekali ketika kami berkunjung, baik kondisi bangunan, keadaan ruangan maupun koleksi Museum Benda Kuno Keraton Kasepuhan ini berada dalam kondisi yang cukup memprihatinkan, meskipun nilai koleksinya tak ternilai harganya. Keterbatasan dana sering menjadi alasan klasik keterlantaran sebuah museum. Meskipun dalam banyak kasus hal itu benar, namun yang juga sering terjadi adalah adanya kelemahan dalam pengelolaan museum, sehingga pemasukan keuangan tidak sebanding dengan biaya pengeluaran untuk melakukan perawatan, perbaikan dan peningkatan kualitas museum.
Museum Benda Kuno Keraton Kasepuhan

ABDUL ADJIB & TARLING PUTRA SANGKALA TJIREBON

 Ini adalah karya besar Sang Maestro Abdul Adjib





Here's an incredibly beautiful Tarling record from the great, late Maestro Abdul Adjib and his Putra Sangkala Group from Cirebon.... Great, great stuff....

http://www.mediafire.com/?rb997pgt45xrccv

ENJOY!!!!

Sumber : http://madrotter.blogspot.com/2012/01/abdul-adjib-tarling-putra-sangkala.html

Rabu, 04 April 2012

Masjid pejglagrahan

Masjid pejglagrahan pada awalnya adalah sebuah tajug yang digunakan untuk leren (istirahat) maupun salat para nelayan yang ada di Cirebon pada abad ke-XV Masehi. Awalnya masjid ini persis berada di pinggir pantai dan pelabuhan muara jati. Seiring berjalannya waktu, pantai mulai menjauh dan sekarang masjid ini berada di tengah pemukiman penduduk. Konon, masjid ini juga merupakan cikal bakal Kraton Cirebon dan Masjid Kasepuhan. Kini, masjid ini berada di luar tembok Kraton.

Minggu, 01 April 2012

Foto Proses Pembangunan Balai Kota Cirebon 1927

Balai Kota (Raadhuis), atau Balai Udang sebagaimana disebutnya oleh masyarakat Cirebon tempo dulu, dibangun pada tahun 1927 dalam gaya arsitektur Art Deco merupakan karya cipta arsitektur kenamaan J.J. Jiskoot, yang juga pada waktu itu merangkap dinas sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cirebon pada tahun 1927. Delapan ekor udang yang merayap di kedua "menara" nya menegaskan riwayat Cirebon sebagai kota udang. Alamatnya Jl. Siliwangi No.84 Cirebon, saat ini gedung tersebut berfungsi sebagai Kantor Walikota dan Pusat Pemerintahan Kota Cirebon.




 

Rabu, 28 Maret 2012

Sejarah Nama Desa Kubangkarang

Sejarah ini hasil dari keterangan para sesepuh yang dianggap mengetahui asal usul Desa Kubangkarang. Pada tahun 1920, Kuwu Desa Karangsembung Kulon tidak dapat melunasi pajak, kemudian oleh Pemerintah Daerah diumumkan Desa manakah yang dapat melunasi pajak Desa Karangsembung Kulon akan diserahi tanah Cantilan Karangsembung, ternyata yang dapat melunasi adalah Kuwu Desa Kubangkelor kemudian Kuwu Desa Karangsembung Kulon menyerahkan Daerah Cantilan yang disebut tanah Karangsembung Wetan untuk dimiliki oleh Kuwu Desa Kubangkelor.
Kemudian tanah Karangsembung Wetan dan Desa Kubangkelor dijadikan satu menjadi Desa Kubangkarang. Nama “Kubang” diambil dan Kubangkelor, sedangkan “Karang” diambil dan Karangsembung Wetan. Tepatnya pada tanggal 27 Januani 1980, Desa Kubangkarang dimekarkan menjadi dua desa yaitu Desa Kubangkarang dan Desa Karangmekar yang pada saat itu menjadi pejabat Desa Karangmekar yaitu Bapak Dasta.
Adapun nama-nama Kuwu / Kepala Desa yang diketahui adalah :

1.      Kuwu Natawijaya (Kuwu Pengek)   Tahun 1920 - 1928 [br]
2.      Kuwu Durgi      Tahun 1928 - 1932
3.      Kuwu Sutawijaya Tahun 1932 - 1941
4.      Kuwu Emon       Tahun 1941 - 1945
5.      Kuwu Saptari    Tahun 1945 - 1947
6.      Pj. Kuwu Abdurahman     Tahun 1947 - 1949
7.      Kuwu Kusban     Tahun 1949 - 1967
8.      Kuwu Taryan     Tahun 1967- 1974
9.      Kuwu Ahmad Sobali       Tahun 1974 - 1982
10.     Pj. Kuwu Hengki Tangkulang      Tahun 1982 - 1984
11.     Kuwu Hengki Tangkulang  Tahun 1984 - 1989
12.     KuwuNanaNazanudinL      Tahun 1989-1995
13.     Pj. Kuwu Amsor Basari   Tahun 1995 - 2001
14.     Kuwu Iko Wardika        Tahun 2001 - Sekarang.
 
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kubangkarang,_Karangsembung,_Cirebon 

Selasa, 27 Maret 2012

Uang Kertas Rp. 500 Gedung Bank Indonesia (BI) Cirebon

Dari catatan sejarah Gedung Bank Indonesia Cirebon, perencanaan arsitektur gedung yang sekarang menjadi bagian dari Gedung Bank Indonesia Cirebon itu dilakukan oleh Biro Arsitek F.D. Cuypers & Hulswit.

Gedung Bank Indonesia Cirebon in sebelumnya merupakan Kantor Cabang ke-lima dari De Javasche Bank (DJB), yang dibuka pada 31 Juli 1866 dengan nama Agentschap van De Javasche Bank te Cheribon, namun baru beroperasi pada 6 Agustus 1866.

Alamat : Jl. Yos Sudarso No. 5-7, Cirebon

Pics :



Asal-Usul Sandiwara Cirebon

Sandiwara Cirebon dikenal oleh masyarakat Jawa Barat dengan sebutan "masres" pada tahun 1940-an, ketika Cirebon diduduki oleh kolonialis Jepang. Berdasarkan keterangan yang dihimpun para tokoh sandiwara Cirebon saat ini, disebutkan bahwa pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, di daerah Cirebon muncul kesenian yang digemari oleh masyarakat yaitu reog Cirebonan, yang terkenal dengan nama reog sepat.

Pertunjukan reog itu terdiri dari dua bagian. Pertama berupa atraksi bodoran/lawakan, dan kedua berupa drama yang mengambil cerita dari kebiasaan masyarakat daerah tersebut. Pada saat bersamaan, di daerah Jamblang Klangenan muncul pula sebuah kesenian yang lazim disebut toneel (tonil) dengan nama Cahya Widodo. Kesenian ini setiap hari selama berbulan-bulan melakukan narayuda (ngamen).

Dua Syair Tawassul Cirebon

Di Cirebon, terutama di kalangan pesantren ada kebiasaan membaca tawassul pada malam-malam tertentu dengan bersama-sama melantunkan semacam pupuh dalam bahasa Jawa Cirebon yang syairnya berisi petuah-petuah, terutama tentang agama Islam. Salah dua syair yang sering dulantunkan para santri di salah satu pesantren di desa Panguragan Cirebon kala bertawasul adalah syair yang berjudul Dawuh Syekhuna dan Syukuran. Penulis sendiri belum tahu siapa pengarang syair ini, tapi yang jelas kedua syair ini memiliki makna petuah yang begitu dalam.

Untuk itulah saya akan menshare kedua syair itu di sini berikut mencoba untuk menterjemahkannya dalam bahasa Indonesia. Tapi jika ternyata ada yang kurang pas dengan terjemahannya saya minta maaf, dan mempersilahkan para pembaca untuk mengkoreksinya.

Inilah kedua syair tersebut bersama hasil terjemahan dari saya. Semoga bermanfaat.

Kamis, 08 Maret 2012

Tema HP Cirebonan


Bagi yang suka dengan Tema HP diatas silahkan bisa anda download
di sini

Tema tersebut untuk tipe HP Nokia dibawah ini

2700 classic,   2700c,   2710 Navigation,   2710c,   2730 classic,   2730c,   3120 classic,   3208,   3208 classic,   3208c,   3600 slide,   3600s,   3610 fold,   3610a,   3710 fold,   3720,   3720 classic,   5000,   5130 Xpress Music,   5130 XpressMusic,   5220 Xpress Music,   5220 XpressMusic,   5300,   5300 Xpress Music,   5310 Xpress Music,   5310 XpressMusic,   5330,   5330 Mobile TV,   5330 MobileTV,   5330 Xpress Music,   5330 XpressMusic,   5610 Xpress Music,   5610 XpressMusic,   6126,   6131,   6131 NFC,   6133,   6208 classic,   6208c,   6212 classic,   6216 classic,   6233,   6234,   6263,   6265,   6265i,   6267,   6270,   6275,   6275 CDMA,   6275i,   6275i CDMA,   6280,   6282,   6288,   6300,   6300i,   6301,   6303 classic,   6303c,   6303ci,   6303i classic,   6350,   6500,   6500 Classic,   6500 Slide,   6500c,   6500s,   6555,   6600 fold,   6600 slide,   6600i slide,   6600i Slide,   6700,   6700 classic,   6700c,   6750 Mural,   7020,   7100 Supernova,   7100s,   7210 Supernova,   7230,   7310 Supernova,   7310c,   7310s,   7370,   7373,   7390,   7500 Prism,   7510 Supernova,   7510a,   7610 Supernova,   7610s,   7900 Prism,   8600 Luna,   8800 Arte,   8800 Carbon Arte,   8800 Gold Arte,   Asha 202,   Asha 203,   Asha 300,   Asha 302,   Asha 303,   C2-01,   C2-02,   C2-03,   C2-05,   C2-06,   C3-01,   C3-01 Gold Edition,   X2,   X2-00,   X2-02,   X2-05,   X3,   X3-00,   X3-02

Nokia   Asha 200,   Asha 201,   C3-00,   X2-01 untuk tipe ini bisa di download disini

Selasa, 06 Maret 2012

Lagu Jeritan anak yang ditinggal Ibunya " Kembalilah Ibu " (Kisah Nyata)

Terharu saat dengar lagu ini, makanya sengaja saya posting di blog ini semoga bisa memenuhi harapan sang ayah(Heri Pitik), dan semoga Ibu Sasi di Malaysia yang bekerja sebagai TKI bisa melihat video ini dan menggugah hatinya untuk segera pulang menemui anaknya



Sebuah lagu kisah nyata dari perjalanan hidup anak putri yang masih duduk di bangku SMP dan sangat merindukan kembalinya seorang ibu,telah 8 tahun dari mulai belum sekolah sampai saat ini dia hanya hidup dengan kakak,ayah, dan neneknya.Sempat juga merasakan kasih sayang Ibu pada tahun 2004,tetapi hanya sebentar dan ibu pergi lagi ke Malaysia sebagai TKI.

Minggu, 04 Maret 2012

Masjid Merah Panjunan Cirebon- Wali Songo Menggunakannya untuk Menyebarkan Agama Islam



Dilihat dari luar, Masjid Merah Panjunan sangat menarik perhatian, terutama bagi orang yang baru pertama kali datang ke Cirebon, Jawa Barat. Warna merah bata mendominasi keseluruhan bangunan yang didirikan pada tahun 1480 ini. Masjid Merah Panjunan terletak di Kampung Panjunan, kampung pembuat jun atau keramik porselen. Bangunan ini didirikan oleh Pangeran Panjunan yang adalah murid Sunan Gunung Jati, salah satu dari Wali Songo (Sembilan Wali), penyebar Islam di Jawa.
Perpaduan Arab dan Tiongkok ini tak lain terjadi karena Cirebon, yang pernah bernama Caruban pada masa silam, adalah kota pelabuhan. Lantaran lokasi masjid itu di kawasan perdagangan, sungguh tak aneh jika Masjid Merah—semula mushala Al-Athyah— tumbuh dengan berbagai pengaruh, seperti juga semua keraton yang ada di Cirebon.

Asal-Usul Desa Astana


Gunung jati termasuk wilayah negeri/daerah Singapura, merupakan bawahan Kerajaan Pajajaran. Oleh karena letaknya di tepi pelabuhan Muara Jati, maka berdatanganlah para pedagang asing seperti dari Cina, Arab dan Gujarat ( Pantai India barat ).
Ramainya perahu dagang asing berlabuh dipelabuhan Muara Jati itu selain letaknya yang strategis bagi perniagaan, juga karena penguasa negeri Ki Gede Surasijaga dan syahbandarnya Ki Gede Tapa atau Ki Jujunan Jati bersikap toleran terhadap setiap pedagang asing.
Pada sekitar tahun 1420 M datanglah serombongan pedagang dari Bagdad yang dipimpin oleh Syekh Idlofi Mahdi. Mereka memohon diperkenankan menetap di sekitar perkampungan Muara Jati dengan alasan supaya dekat dengan pasar di Kampung Pasambangan disekitar Gunung Jati untuk memperlancar perdagangan.

Rabu, 29 Februari 2012

Asal-usul Desa Ujung Gebang

Ketika Syarif Hidayatullah dinobatkan menjadi raja di Keraton Pakungwati Cirebon sebagai Sunan di Gunung Jati sekitar tahun 1482M, beliau memiliki bhayangkari Kerton Pakungwati yang sangat tangguh dipimpin oleh Pangeran Carbon (putranya Mbah Kuwu Cakrabuana) atau disebut Senopati Yudalaga (Panglima Perang Keraton Cirebon).
Salah satu bawahan Pangeran Carbon yang patuh, setia dan pemberani adalah Ayung Brata ("a"= aku, "nyung" = selalu siap siaga, "brata" = perang) yang selalu berada di barisan terdepan ketika terjadi kerusuhan, peperangan dan keributan, karena keberanainya itulah Anyung Brata selalu disayang oleh Pangeran Carbon sebagai panglima perang.

Asal - usul Desa Ciledug


Untuk mengamankan daerah Pagedangan dari orang-orang yang tidak mau masuk islam . Ki Bledug Jaya meminta dikirim prajurit tangguh dari Caruban Larang untuk melatih  para pemuda dan orang-orang dewasa penduduk Pagedangan.
Setelah bantuan pasukan datang, mereka melatih penduduk Pagedangan disuatu tempat, sehingga tempat itu menjadi berdebu (ledug – Bhs Jawa), sampai-sampai air ( Cai – Bhs Sunda) yang akan digunakan untuk mandi, mencuci dan minum bercampur ledug ( debu ). Akhirnya tempat latihan itu terkenal dengan sebutan Ciledug hingga sekarang.

Kamis, 09 Februari 2012

Asal Usul Sejarah Batik Trusmi Cirebon

Trusmi berada di daerah Kabupaten Cirebon, desa yang hingga saat ini telah menjadi sentra bisnis batik, dan menjadi object wisata batik dan belanja batik, desa tersebut terbagi dua yaitu desa Trusmi Wetan dan Trusmi Kulon. Desa ini terletak sekitar 5 km dari pusat kota Cirebon. Batik trusmi mulai ada sejak abad ke 14. Asal muasal desa trusmi yaitu suatu daerah dimana saat itu tumbuh banyak tumbuhan dan pepohonan, pada saat itu ketika para warga menebang tumbuhan tersebut namun seketika itu juga tumbuhan itu tumbuh kembali. Sehingga tanah tersebut dinamakan Desa Trusmi yang berasal dari kata terus semi atau terus bersemi yang akhirnya berkembang hingga saat ini menjadi desa batik cirebon.

Selasa, 07 Februari 2012

Menyelami Kesenian Cirebon

 Tari Topeng

Oleh: PRA. Arief Natadiningrat, SE, MM
LETAK geografis Cirebon yang berada di persimpangan jalan dari berbagai jurusan, menyebabkan kebudayaan di Kota Pesisir ini terkesan tindih-menindih. Salah satu yang amat membekas yakni pengaruh kebudayaan Hindu, baik yang tumbuh di Jawa (Hindu-Jawa) maupun di Sunda (Hindu-Sunda). Indikasi ini misalnya terlihat dari lambang Keraton berupa Harimau putih, yang menurut catatan sejarah merupakan peninggalan dari Kerajaan Hindu-Sunda.

Kalau kita cermati dinamika yang terjadi dalam kebudayaan (baca: kesenian) Cirebon, akan tampak perwujudan persembahan rakyat pada cara kehidupan keagamaan. Sejarah mencatat, sebelum kebudayaan Hindu masuk penduduk Pulau Jawa — termasuk juga Cirebon — memuja segala manifestasi alam yang mereka lihat sekitarnya seperti tumbuh-tumbuhan, batu karang dan laut, juga sungai, gunung, angin dan topan yang sekali-kali mengganggu kehidupan mereka.

Photo Gedung-gedung tempo dulu di cirebon

Gedung Bank Indonesia di Cirebon

Lapangan Kebumen

Sejarah Singkat Keraton Kanoman dan Silsilahnya


Keraton Kanoman didirikan oleh Sultan Kanoman I (Sultan Badridin) turunan ke VII dari Sunan Gunung Jati (Syarief Hidayatullah) pada tahun 510 tahun Saka atau tahun 1588 Masehi, Adapun prasasti tahun berdirinya Keraton Kanoman terdapat pada pintu Pandopa Jinem yang menuju keruangan Perbayaksa, dipintu tersebut terpahat gambar angka Surya Sangkala & Chandra Sangkala dengan pengertian sebagai berikut : 
  • Matahari artinya angka 1 (satu)
  • Wayang Darma Kusumah artinya angka 5 (lima)
  • Bumi artinya angka 1 (satu)
  • Bintang Kemangmang artinya angka 0 (nol)                                                              
 Jadi terbaca tahun 1510 Saka atau tahun 1588 Masehi. Lambang angka tahun terdiri dari 2 macam yaitu Surya Sangkala dengan gambar matahari dan Chandra Sangkala dengan gambar Bulan.

Sejarah Singkat Keraton Kasepuhan dan Silsilahnya


Keraton Kasepuhan didirikan pada tahun 1529 oleh Pangeran Mas Mochammad Arifin II (cicit dari Sunan Gunung Jati) yang menggantikan tahta dari Sunan Gunung Jati pada tahun 1506, beliau bersemayam di dalem Agung Pakungwati Cirebon.
Keraton Kasepuhan dulunya bernama Keraton Pakungwati, sedangkan Pangeran Mas Mochammad Arifin bergelar Panembahan Pakungwati I. Dan sebutan Pakungwati berasal dari nama Ratu Dewi Pakungwati binti Pangeran Cakrabuana yang menikah dengan Sunan Gunung Jati. Putri itu cantik rupawan berbudi luhur dan bertubuh kokoh serta dapat mendampingi suami, baik dalam bidang Islamiyah, pembina negara maupun sebagai pengayom yang menyayangi rakyatnya.

Kamis, 02 Februari 2012

Asal usul desa ujungsemi


Asal Usul Ki dan Nyi Patih Semi Dan desa ujung semi
Ujungsemi adalah sebuah nama Desa yang diambil dari nama orang yang bebabak atau membangun desa. Orang yang membangun  Desa Ujungsemi adalah Nyi Mas Ratu Tunjung Semirah ( Nama yang diberikan oleh Mbah Kuwu Cirebon ) yang nama aslinya Nyi  Zainatul Khafsah, beliau adalah istri dari seorang Patih Kerajaan Islam Cirebon yang kemudian memakai nama belakang istrinya yaitu Ki Patih Semi. Nama asli Patih kerajaan Islam Cirebon itu sendiri adalah Syarif Thoyib / Syekh Jamalullah / Syekh Abdus Salam. Ki Patih Semi dan Nyi Patih Semi adalah pasangan suami istri yang berasal dari Bani Israil.
Konon ceritanya  setelah Syarif Hidayatullah Putra Nyi Mas Rara Santang yang berganti nama Syarifah Mudaim hasil perkawinanya dengan mendiang Sultan Hut dari Bani Israil. Atas izin Ibundanya, Syarif Hidayatullah pergi ke Pulau Jawa untuk membantu Uwaknya Ki Somadullah / Pangeran Walang Sungsang / Mbah Kuwu Cirebon untuk menyiarkan agama Islam di Pulau Jawa.

Minggu, 15 Januari 2012

Asal Usul Desa Arjawinangun


Dalam pengembaraannya untuk mencari dan memperdalam agama islam, dua orang Padjajran Raden Walang Sungsang dan adiknya Nyi Rarasantang sampai ke Mesir menunaikan ibadah haji. Raden Walang sungsang pulang ke Cirebon dengan sebutan Haji Abdullah Iman, sedangkan Nyi Rarasantang tetap berada di Mesir karena telah bersuamikan Syarif Abdullah seorang Raja Mesir. Berputra dua oranng yaitu Syraif Hidayahtullah dan Syarif Nurullah. Tidak lama kemudian setelah Syarif Hidayatullah dilahirakan, ayahandanya wafat.

Senin, 02 Januari 2012

MITOS PINDAHNYA SIMBOL KEKUASAAN CIREBON KE BANTEN

Cerita tentang pindahnya simbol kekuasaan Cirebon ke Banten diawali oleh keputusan para wali untuk menghukum mati Syeh Lemah Abang karena memiliki paham keagamaan yang berbeda dengan para wali lainnya. Paham yang dimiliki oleh Syeh Lemah Abang itu sangat berbahaya kalau diajarkan kepada kaum muslimin yang awam. Dengan menggunakan keris Kantanaga milik Sunan Gunung Jati, Sunan Kudus menusuk tubuh Syeh Lemah Abang sampai meninggal dunia.