Dulunya
tempat ini dikenal angker oleh masyarakat setempat, karena selain
pernah terdapat pohon beringin besar berusia ratusan tahun, konon
menurut masyarakat di tempat ini sering terjadi penampakan mahluk gaib.
Itulah puteran sepur (puteran kereta), sebuah fasilitas milik Perumka yang merupakan buatan Belanda tahun 1913 ini, telah lama terbelengkalai tak terurus. Dulunya fasilitas ini berfungsi untuk memutar lokomotif, karena saat itu lokomotif hanya dapat bergerak maju, tidak bisa bergerak mundur. Fasilitas yang terletak di Dipo Lokomotif jalan Pancuran Gang Dipo Cirebon ini berbentuk lingkaran mirip kolam, dengan sebuah jalan kereta di tengahnya yang dapat diputar secara manual (didorong). Di dasar lingkaran tersebut terdapat genangan air yang pada musim hujan selalu dipenuhi oleh katak untuk berkembang biak.
Untuk
menghindari kesan kumuh dan angker, Perumka mengubah tampilan puteran
sepur lebih berwarna. Mereka mengganti cat tembok dan besinya yang kusam
dengan warna biru dan kuning yang cerah. Bukan itu saja, Perumka juga
menyulap semak belukar yang tumbuh liar di sekitarnya menjadi taman yang
indah. Belum cukup sampai di situ, Perumka juga mengecat tembok pagar
dan bangunan yang berada di sekitar puteran sepur dengan cat putih,
sehingga bangunan tua yang kusam dan terkesan angker itu berubah menjadi
sebuah taman yang indah.
Namun sayang,
belum lama di cat tangan-tangan usil berdatangan. Mereka mencorat-coret
semua dinding puteran sepur dan tembok sekitarnya dengan cat semprot.
Taman yang indah kini kembali kumuh penuh dengan coretan berisi makian.
Sayang sekali bukan? (CN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar