Senin, 20 Agustus 2012

Uskup Roma Senangi Kultur Cirebon

 
LEMAHWUNGKUK – Kabar kebudayaan dan sejarah Cirebon sampai ke negeri Roma. Uskup Glen Lewandowski osc dari Roma, Italia berkunjung karena senang dengan kultur Cirebon.
Glen adalah pimpinan Ordo Salib Suci Roma. Di sela-sela kunjungannya ke Cigugur, menyempatkan diri mampir ke Keraton Kasepuhan dan Kanoman Cirebon, Minggu (3/6). Glen Lewandowski mengatakan, sangat bangga dapat melihat langsung kultur di Kota Cirebon, yang masih sangat kental dengan budaya keratonnya. “Saya sangat senang bisa berkunjung ke sini, karena kebudayaan Indonesia dan Cirebon terdengar sampai Italia,” ujarnya dengan bahasa Inggris.

Kedatangan Glen, didampingi dengan Romo Markus, Romo Handy dari Cigugur, serta Romo Sarjono dari Santo Yosep. Kedatangannya disambut dengan ramah oleh keluarga Keraton Kanoman, termasuk Sultan Kanoman XII, Sultan Raja Muhammad Emirudin dan Pangeran Patih Raja Muhamad Qadirun.
Glen menjelaskan, kedatangannya ke Indonesia untuk mengunjungi umat ordo salib suci. “Saya dengar di Cirebon ada Keraton, jadi sempatkan diri untuk mampir apalagi disambut keluarga Keraton,” ungkapnya kali ini dalam bahasa Indonesia yang cukup lancar.
Pria yang menguasai 8 bahasa tersebut mengaku sangat senang dengan kebudayaan, terutama yang ada di Indonesia, karena sudah terkenal sampai ke mancanegara. Ia merasa sangat senang masyarakat Indonesia bisa memelihara kebudayaan dan bangunan sejarah yang sudah ada sejak beberapa abad silam. “Masyarakat Cirebon bisa menjunjung tinggi nilai sejarah dan itu merupakan hal yang sangat baik,” ungkapnya.
Pria yang tinggal di Crosier Generalate via del Velabro Italia ini memberikan saran kepada pemerintah selaku pemegang kebijakan di Indonesia, untuk lebih memperhatikan budaya dan sejarah bangsa, serta asal usul dari berdirinya sebuah tempat. “Karena sejak zaman kemerdekaan, keraton bergabung ke dalam Republik Indonesia, jadi pemerintah harus lebih memperhatikannya,” pintanya.
Ia beserta rombongan menyempatkan diri melihat kondisi Keraton Kanoman, serta bangunan-bangunan yang ada di dalamnya. Sejenak, Glen berhenti di depan bangunan yang bernama Witana. Ia menanyakan keunikan bangunan yang terbentuk seperti Karang di Laut tersebut. Setelah mendapat penjelasan bahwa bangunan tersebut adalah titik nol Cirebon dan asal-muasal Cirebon terbentuk. Ia mengatakan kekagumannya. “Luar biasa, bangunan ini sudah berabad-abad dan masih seperti bentuk aslinya,” katanya. (aff/nda)

Sumber : http://radarcirebon.com/?p=18660 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar