Sabtu, 10 Desember 2011

Cerita Rakyat tentang Bagus Rangin


Diceritakan oleh informan bahwa ada seorang Dalang dari daerah Beber yang bernama Sabdani, yang mendalang dengan lakon cerita Bagus Rangin. Informan mendengar cerita itu pada saat mereka menonton wayang ketika masih kecil di klenteng-klenteng di daerah Jatiwangi. Tokoh Bagus Rangin muncul dalam cerita wayang Babad Bantar Jati, yang menceritakan tentang Pangeran Kornel yang membantu Belanda dalam memberantas kaum pemberontak yang dikepalai oleh Bagus Rangin.
Bagus Rangin adalah pemberontak yang memihak kepada rakyat. Bagus Rangin memusatkan strateginya di Jati Tujuh di Bantar Jati yang sekarang sudah menjadi kecamatan. Desa itu dinamakan Jati Tujuh karena memang di sana dahulu ada pohon jati yang berjumlah tujuh. Karena memihak rakyat inilah Bagus Rangin dianggap sebagai pemberontak. Pangeran Kornel memihak kepada Belanda berhadapan dengan bagus Rangin. Karena terdesak, Bagus Rangin mundur dari bantar Jati menuju Panongan, Wanasalam, Salawana, Cibogo, dsb.

Karena terdesak, ada salah satu pengikut Bagus Rangin yang tertangkap dan dipenggal kepalanya oleh pasukan Pangeran Kornel. Namun, yang terjadi adalah kepala pengikut Bagus Rangin berubah menjadi kepala ikan odong (ikan Gabus). Bagus Rangin terus mundur tetapi tidak pernah tertangkap dan tidak pernah menyerah. Bagus Rangin selalu mendapat dukungan dari masyarakat yang dilaluinya. Bahkan masyarakat dengan suka rela menyembunyikannya apabila terjadi bahaya. Perlindungan yang diberikan kepada Bagus Rangin bahkan sampai di Indramayu. Akan tetapi atas perintah dari Belanda, Sultan-Sultan Cirebon bersama dengan Pangeran Kornel mencari dan melawan Bagus Rangin, bahkan sempat dikepung. Namun, karena saktinya bagus Rangin selalu bisa mengelak dan luput dari pengejarannya. Pertempuran besar pernah pula terjadi di Kadongdong, di daerah Indramayu.
Alasan Bagus Rangin memberontak terhadap pemerintah Hindia Belanda karena rakyat kelaparan dan pemerintah Hindia Belanda bertindak sewenang-wenang. Rakyat marah dan berontak. Bagus Rangin dianggap pemimpinnya. Jadi sebenarnya yang memberontak bukan Bagus Rangin, tetapi rakyat Cirebonlah yang memberontak. Pada saat timbul paceklik dan tidak ada yang membela rakyat inilah muncul seorang pemimpin yang mendapat dukungan dari rakyat. Di mana pun bagus Rangin berada selalu mendapat dukungan dari rakyat. Bahkan rakyat pun melindunginya ketika dilakukan pengejaran untuk menangkapnya. Wajarlah bila Bagus Rangin ini tidak dapat ditangkap dan tidak mau menyerah. Menurut dongeng orang-orang Bantar Jati, Bagus Rangin wafat dan dimakamkan di makam di desa Depok di Jatiwangi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar