Buyut berasal dari panggilan kehormatan kepada Ki Bengkul
Manunggul karena kesaktian dan umurnya yang sangat panjang (Sejak jamannya Ki
Gede Tapa- Subang larang – Lara santang samapi Sunan Gunung Jati).
Ki Bengkul Manunggul adalah sesepuh sakti penganut Budha
yang simpati pada Islam. Sebutan Ki Buyut dilatarbelakangi karena kepala daerah
Ki Buyutan atau daerah perdikan adalah daerah bebas panen, bebas dari kewajiban
menyerahkan upeti kepada Kerajaan Pajajaranmeskipun merupakan bagian Kerajaan Pajajaran.
Oleh karena itu bisa juga disebut Merdeka.
Ki Buyut adalah sebagai pendamping Kepala Daerah, kesatuan,
kuwu, Ki Gede yang bertanggung jawab dalam hal spiritual. Bisa juga disebut
sebagai penasehat spiritual.
Ki Buyut disamping sebagai Kepala daerah juga sebagai
pendamping Pangeran Surawijaya Sakti dan Ki Gede Tapa/Ki Jumajan Jati yang
masing-masing sebagai penguasa nagari Singapura dan Syahbandar Pelabuhan Muara
Jati.
Karena simpati pada agama Islam, maka ketika Ki Gede Tapa
mengajaknya untuk mengusir Syekh Dahtil kahfi dari Gunung Jati karena
mendirikan pangguron Islam, beliau menolak bahkan berhasil menyadarkan Ki Gede
Tapa.
Ki Bengkul Manunggul juga pernah berjasa dalam pengawalan
Sunan Gunung Jati ketika dalam perjalanan untuk mengislamkan Pajajaran, dalam
menghadapi rintangan dari Buyut Semar, Sang Hyang Majalaku dan Harimau
jadi-jadian. Beliau adalah pemimpin pengawal yang berjumlah sepuluh orang.
Untuk mengabadikan namanya panggilan “Buyut” menjadi nama desanya yakni desa
BUYUT sampai sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar