Kira-kira abad ke – 17 disebuah kawasan hutan belantara yang
belum memiliki nama orang-orang sedang membabat hutan, mereka di kejutkan
dengan diketemukannya kebun yang sangat luas. Di kebun yang terhampar luas itu
terdapat aneka pepohonan tumbuh dengan subur diantaranya adalah pohon kenanga
yang banyak tumbuh di kebun itu. Selanjutnya di kebun itu di bangun pedukuhan
dengan nama Pedukuhan Kenanga.
Segenap masyarakat di Pedukuhan Kenanga baik petani maupun
pemuda beramai-ramai menanam padi, hutanpun dibuat sawah untuk bercocok tanam.
Setelah padi dipanen hasilnya melimpah, karena tidak ada tempat untuk
menyimpan, maka dibuatlah tempat menyimpan padi yang bentuknya seperti sebuah
pondok yang sangat besar, sehingga dikampung tersebut terkenal dengan nama
Kampung Pondok Pari. Ketika itu
kendaraan masih belum banyak, yang ada hanyalah pedati dan dokar, sedangkan
kendaraan yang berupa pedati untuk mengangkut padi dari sawah yang habis
dipanen menuju sebuah tempat penyimpanan padi. Sedangkan dokar untuk mengangkut
orang yang hendak bepergian.
Sejak saat itu pula banyak masyarakat yang menanam pohon
yang berguna terutama pohon kenanga di kawasan hutan belantara yang baru dibuka
oleh masyarakat. Sekarang Pedukuhan Kenanga dijadikan Desa Kenanga.
Awalnya Desa Kenanga termasuk wilayah Kecamatan Plumbon,
namun pada tahun 1999 berubah menjadi kelurahan dan termasuk wilayah Kecamatan
Sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar